Sistem Trading Tiga Layar - Trader pemula sering mencari alat bantu trading seperti tongkat sihir, yaitu satu indikator yang akan membantu dalam mendapatkan banyak uang. Jika mereka mendapatkan keberuntungan sesaat, maka pasti mereka berpikir bahwa mereka sudah menguasai trading. Namun ketika mereka merugi dan kehilangan uang, maka mereka mulai menyerah terhadap indikator lama mereka dan mulai mencari indikator sihir baru. Faktanya mereka tidak akan menemukannya dan hal itu adalah cara yang salah dalam trading.
Untuk membantu Anda melewati situasi yang memusingkan ini, maka Alexander Elder yaitu seorang pria jenius dari komunitas trader menemukan sebuah sistem trading yang dinamakan "Triple Screen Trading". Sistem ini menggabungkan trend, indikator dengan Oscillator, menyaring kerugian dari masing-masing, dan mempertahankan kekuatannya. Sebuah solusi yang jenius.
Seperti triple screen marker di teknologi medis (sebelum terjun ke dunia trading, Elder bekerja sebagai seorang psikiater), sistem triple screen trading menerapkan beberapa tes unik, atau menyaring setiap keputusan yang akan dibuat dalam trading. Dengan begitu maka Anda bisa meminimalisasi resiko dan menawarkan profit yang lebih besar.
Bagaimana Cara Sistem Ini Bekerja ?
Pertama Anda harus menentukan timeframe untuk trading. Ada tiga trend utama yaitu : long-term (jangka panjang), intermediate (jangka menengah), dan minor (jangka pendek). Robert Rhea, seorang teknisi pasar yang terkenal di tahun 1930 membandingkan trend ini dengan arus pasang gelombang, dan air yang beriak. Dia percaya bahwa trader harus trading sesuai dengan arus pasang dari pasar.(yang mungkin bisa diidentifikasikan pada layar pertama, contohnya di timeframe long-term), ambil keuntungan dari gelombang (diidentifikasikan dengan perubahan intermediate pada pola trading), dan perhatikan riak di sekitarnya (jangan mengabaikan signal trading minor yang diperlihatkan pada layar ketiga).
Baca artikel : Penggunaan Time Frame
Contohnya : jika Anda ingin trading beberapa hari, maka timeframe intermediate Anda akan ditentukan oleh grafik harian. Sementara grafik mingguan akan membantu Anda menentukan long-term trend (gelombang), dan grafik setiap jam bisa membuat Anda menemukan saat yang tepat untuk membuka order. Anda bisa menemukan kombinasi yang tepat dari timeframe yang bisa Anda gunakan lewat tabel di bawah ini :
Layar Pertama
Setelah Anda memilih timeframe, Anda dapat terjun ke dalamnya untuk mengungkap pola trading. Mulailah dengan menganalisa grafik jangka panjang untuk menentukan trend dominan. Gunakan indikator trend berikut : 13-periode eksponensial moving average. Jika garis bergerak kebawah itu adalah downtrend, jika naik itu adalah uptrend. Anda juga bisa menambahkan MACD untuk konfirmasi. Lihat kemiringan MACD-Histogram. Ketika kolom meningkat, bulls mengontrol pasar. Sebaliknya, ketika menurun maka mengidentifikasikan downtrend.
Ingat aturan penting : selama uptrend, maka Anda mebuka order BELI, dan selama downtrend, maka Anda membuka order JUAL.
Baca artikel : Teknik Analisa Seorang Trader Pemula
Layar Kedua
Jangka waktu layar kedua membantu mengidentifikasi gelombang yang melawan arus. Secara singkat, jika trend mingguan turun, Anda perlu mengoreksi naik pada grafik harian dan mengambil momen saat koreksi ini selesai dan keseluruhan downtrend berlanjut kembali.
Disini gunakan Oscillator untuk menentukan penyimpangan dari trend mingguan. Tugas Anda adalah hanya menemukan sinyal harian yang mengarah ke arah trand mingguan yang dominan.
Misalnya, jika trend mingguan negatif maka Anda harus mempertimbangkan sinyal jual dari Oscillator harian dan mengabaikan sinyal beli mereka. Untuk melakukannya Anda dapat menggunakan Stochastic Oscillator. Ketika EMA 13 dan MACD mingguan turun, carilah momen ketika Stochastic Oscillator harian meninggalkan area overbought dan mulai turun di bawah 70. Ini akan menjadi sinyal jual. Atau, ketika MACD mingguan naik, carilah situasi ketika Stochastic harian keluar dari area overbought dan naik di atas 30. Ini akan menjadi sinyal beli.
Layar Ketiga
Layar ketiga digunakan untuk menentukan titik masuk. Layar ketiga tidak memerlukan alat teknis apapun. Ini membantu untuk memasuki pasar setelah layar pertama dan kedua memberikan sinyal untuk membeli atau menjual. Untuk menentukan titik masuk dengan tepat, gunakan teknik yang disebut trailing.
Baca artikel : Strategi Profit Dengan Trailing Stop
Ketika trend mingguan turun dan trend harian berubah dari trend naik menjadi trend turun, Anda masuk ke layar ketiga/jangka waktu Anda. Ketika Anda membuka grafik ketiga, Anda jangan segera memasuki pasar tetapi gunakanlah pending order. Tempatkan order Sell Stop 1-2 pips di bawah harga terendah dari candlestick sebelumnya. Ini akan membantu Anda menangkap penerobosan ke bawah. Ditambah lagi jika pasar berubah arah sebelum Anda membuka trading, Anda akan aman dari trading yang buruk. Jika pasangan mata uang tersebut naik tanpa menyentuh order Anda (posisi JUAL tidak terbuka), pindahkan Stop Sell Anda ke 1-2 pips di bawah candlestick berikutnya. Ketika trading Anda akhirnya terbuka, tempatkan Stop Loss 1-2 pips di atas nilai tertinggi 2 candle terakhir.
Taktik yang sama tetapi dengan tindakan yang berlawanan harus diterapkan ketika trend dominan meningkat. Dengan menggunakan strategi Elder yang dijelaskan dalam artikel ini, Anda akan terlindung dengan baik dari resiko kerugian (resiko tertipu oleh sinyal trading palsu) dan pada saat yang sama, Anda akan dapat menghasilkan lebih banyak profit (dengan bantuan indikator dan Oscillator Anda tidak akan kehilangan profit Anda). Semoga bermanfaat.
Sumber artikel : FBS