Parabolic SAR (Stop and Reverse) dikembangkan oleh J.Welles Wilder. Indikator ini digunakan untuk mengetahui saatnya trend akan berhenti dan balik arah. Namun dalam penggunaannya, banyak trader yang menggunakan Parabolic SAR untuk menentukan entry poin. Parabolic SAR ditampilkan dalam bentuk dot yang ditempatkan diatas atau dibawah harga / grafik.
Penggunaan indikator ini sangat sederhana, Anda hanya perlu melihat posisi dot tersebut. Jika posisi dot terletak dibawah harga / grafik, hal ini mengindikasikan adanya sinyal beli (Bullish). Jika posisi dot terletak diatas harga / grafik, hal ini mengindikasikan adanya sinyal jual (Bearish).
Jika dot baru muncul diatas harga / grafik, hal ini juga mengindikasikan akan adanya pembalikan trend atau trend telah berakhir, dimana trend selanjutnya adalah bearish. Jika dot baru muncul dibawah harga / grafik, hal ini juga mengindikasikan akan adanya pembalikan trend atau trend telah berakhir, dimana trend selanjutnya adalah bullish. Untuk memastikan semua itu, Anda dapat menunggu terbentuknya 2-3 dot.
Tidak ada indikator yang 100% sempurna. Parabolic SAR juga memiliki kelemahan yaitu ketika harga bergerak datar (sideways), indikator ini sering memunculkan signal false. Pelajari lagi cara kerjanya ! Semoga bermanfaat untuk Anda.