Commodity Channel Index - (CCI) diperkenalkan oleh Donald Lambert pada tahun 1980 lewat sebuah artikel yang dipublikasikannya. Pertama kali diciptakan, indikator ini digunakan untuk mengetahui area jenuh jual dan area jenuh beli pada pasar Komoditi. Dinamai Commodity, karena Donald Lambert adalah seorang Trader Komodity. Pada saat ini CCI bukan saja digunakan untuk pasar komoditi, tetapi juga digunakan pada pasar keuangan lain (Forex)
CCI mempunyai nilai kisaran 100 sampai -100 yang terdiri dari tiga area yaitu :
1. Area dibawah -100
Merupakan area jenuh jual. Umumnya pada saat grafik berada dibawah area -100, ini menandakan akan terjadi perubahan arah harga, dari turun (jual) menjadi naik (beli)
2. Area diatas 100
Merupakan area jenuh beli. Umumnya pada saat grafik berada diatas area 100, ini menandakan akan terjadi perubahan arah harga, dari naik (beli) menjadi turun (jual)
3. Area Tengah (antara -100, 0, 100)
Merupakan area dimana pergerakan harga mengalami stagnan. Umumnya saat grafik berada di area antara -100 dan 0, atau 0 dan 100 prediksi arah harga belum bisa ditentukan.
CCI merupakan indikator yang tidak bisa digunakan sendiri, untuk mengurangi sinyal false yang sering terjadi dan menambah keakuratan dalam menentukan arah harga, Anda harus menambahkan indikator. Contohnya seperti gambar dibawah ini.
Pada MetaTrader 4 telah disediakan indikator Commodity Channel Index dengan setting default, Period : (14), Apply to : Typical Price (HLC/3), Levels : -100 dan 100. Perubahan setting pada contoh gambar yang ada (CCI 24) adalah setting untuk kepentingan analisa pribadi. Anda dapat merubah settingan tersebut sesuai kepentingan analisa yang Anda lakukan. Semoga artikel ini dapat membantu Trading Forex Anda.