Kesalahan Membaca Trend Pada Forex - Pernahkah Anda mengalami, ketika Anda melakukan transaksi "Sell", tiba-tiba harga berbalik arah bergerak naik, berlawanan dengan posisi Anda, atau ketika Anda melakukan transaksi "Buy", tiba-tiba harga berbalik arah bergerak turun, berlawanan dengan posisi Anda. Saat seperti itu tentu sangat membuat Anda bingung, emosi Anda seketika menjadi tak terkendali, dan membuat Anda semakin dipermainkan oleh perasaan Anda sendiri. Kejadian seperti ini selalu terjadi, seolah-olah pasar mengerti apa yang sedang Anda lakukan dan sengaja ingin membuat Anda Loss. Apa yang sebenarnya terjadi ?
Tidak ada yang tahu kemana arah harga akan bergerak dan sampai dimana harga akan bergerak. Oleh sebab itu, maka indikator digunakan sebagai alat untuk mengukur tingkat kecendrungan arah pergerakan harga sehingga trader dapat memperkirakan kemana harga akan bergerak. Namun demikian indikator hanyalah sebagai alat petunjuk, atau sebagai referensi untuk mengambil sebuah keputusan transaksi, dan bukan sebagai alat penentu kemana arah harga akan bergerak. Dengan melihat batasan-batasan yang telah ditetapkan oleh sebuah indikator, maka seorang trader dapat melakukan prediksi untuk dapat membuka dan menutup posisi pada sebuah transaksi yang dilakukannya.
Pergerakan harga disebabkan karena adanya transaksi-transaksi yang dilakukan oleh para trader di pasar. Penguatan pergerakan harga akan terjadi jika banyak trader yang melakukan transaksi/open posisi satu arah dengan cara bersamaan. Contoh jika di pasar forex banyak trader yang melakukan transaksi Sell, maka arah pergerakan harga akan mengalami penguatan pada kondisi turun, begitu juga sebaliknya. Pergerakan harga juga dikelompokkan kedalam periode waktu tertentu atau disebut Time Frame. Dari tiap time frame ini seorang trader dapat menentukan lamanya waktu untuk menahan dan menutup sebuah posisi transaksi serta dapat mengukur kekuatan dari sebuah trend.
Dalam mengambil keputusan untuk membuka posisi dalam trading forex, seorang trader harus mengetahui trend pergerakan harga yang sedang terjadi, yang didasari dari analisa yang dilakukannya. Namun adakalanya keputusan membuka posisi yang diambil sering mengalami kesalahan yang akhirnya menimbulkan kerugian. Bagaimana hal ini bisa terjadi ? Berikut ini beberapa kesalahan yang sering dilakukan :
Membaca trend harga menggunakan time frame kecil
Kebanyakan trader pemula menggunakan time frame yang lebih kecil untuk melakukan analisa. Mereka beranggapan bahwa time frame yang kecil akan lebih cepat terjadi adanya perubahan arah harga dan lebih cepat menghasilkan signal, sehingga mereka akan dapat terus membuka posisi dan menghasilkan banyak keuntungan. Mereka sering melakukannya tanpa melihat kekuatan trend yang sesungguhnya yaitu pada time frame yang lebih besar. Akibatnya mereka sering mengalami kesalahan dalam membuka posisi dan loss (Baca : Penggunaan Time Frame). Seorang trader profesional dalam melakukan scalping selalu membaca trend pada time frame yang lebih besar agar mendapatkan signal yang terbaik.
Terlalu cepat dalam mengambil keputusan
Terlalu cepat dalam mengambil sebuah keputusan untuk membuka posisi sering dilakukan oleh para pemula dalam trading forex, karena dipengaruhi oleh adanya perubahan warna sebagai petunjuk arah harga atau perubahan trend seperti pada perubahan warna candle atau perubahan warna indikator. Mereka menganggap hal tersebut telah menandakan adanya perubahan arah pergerakan harga atau trend, tapi kenyataannya perubahan itu hanya terjadi sesaat.
- Perubahan warna Candle
Contohnya jika candle biru (bullish) dan candle merah (bearish), ketika pada candle terbentuk warna merah untuk beberapa saat, mereka mengira trend harga akan turun (bearish), maka mereka segera membuka posisi Sell. Tetapi yang terjadi, harga kembali naik, karena trend yang sebenarnya sedang berlangsung adalah naik (bullish), begitu juga sebaliknya
- Perubahan warna Indikator
Contohnya jika biru "Buy" dan jika merah "Sell", ketika pada sebuah indikator terbentuk warna biru untuk beberapa saat, mereka mengira trend harga akan naik (buy), maka mereka segera membuka posisi Buy. Tetapi yang terjadi, harga kembali turun, karena trend yang sebenarnya sedang berlangsung adalah turun (sell), begitu juga sebaliknya. Untuk pemula dalam trading forex tidak disarankan menggunakan indikator dengan petunjuk warna.
Trading dengan mengikuti arah trend adalah yang terbaik, tetapi mengikuti trend yang lemah merupakan tindakan yang harus lebih hati-hati dalam memutuskannya.